WELCOME & enjoy for the Blog

Sunday, 19 April 2020

Pengalaman & Lolos tes SIMAK pascasarjana Universitas Indonesia 2020


Latar Belakang nya,
Berawal dari tuntutan pekerjaan menjadi seorang Dosen, untuk meningkatkan jenjang karir fungsional dosen ke tingkat yang lebih tinggi, maka salah satu syarat nya adalah melanjutkan kuliah S3 dan/atau publikasi ilmiah ke Jurnal Internasional bereputasi seperti SCOPUS , WOS, dll yang diakui oleh KemenristekDikti. Karena kedua hal tersebut harus dikerjakan sendiri dan tidak bisa bekerjasama dengan teman-teman dosen lain, bahkan tidak ada batas waktu kapan kita harus mengajukan karir fungsional ke lebih yang tinggi, ibarat "silahkan kalau mau mengajukan angka kredit ke jenjang yang lebih tinggi , kalau tidak ya tidak apa-apa". Sangat berbeda sekali, kalau kita kerja di sektor Industri, dimana kita bisa naik pangkat kalau kita perform" dalam pekerjaan atau atasan yang akan membantu naik pangkat kita, tapi klo' di dunia pendidikan benar-benar kita sendiri yang harus tau' dan persiapkan sendiri, kapan harus naik pangkat. Selain itu kita harus siapkan dokumen bukti-bukti nya dan itu juga harus kita sendiri yang mempersiapkannya.  Well.., kebiasaan  yang nanti-nanti itu saja" bisa membuat seperti "bola salju" yaitu : terlena akan waktu, menambah kesibukan, urusan kantor dan rumah, sehingga bisa membuat tertunda untuk mengejar angka kredit ke jenjang yang lebih tinggi.  

Motivasi nya,
Mulailah tahun 2020, dan ini tahun kelima sejak saya menjadi akademisi yaitu sebagai Dosen di salah satu Politeknik negeri milik Kementerian Perindustrian. Satu-persatu jenjang karir fungsional dosen sudah dilalui, yaitu mulai jenjang Asisten Ahli, dan sekarang menjadi Lektor dengan ak. 300. Seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya kalau tahun baru itu, orang selalu membuat harapan' di tahun yang baru. Dan pada saat malam tahun baru, orang tua saya bertanya apa harapan untuk di tahun 2020, entah apa yang terucap, secara otomatis", saya utarakan ke ortu saya ingin lanjut ke S3. Therefore..., Orang tua saya langsung mengamin'kan harapan dan doa saya itu. Disitulah ternyata doa dan restu orang tua itu paling penting untuk dikabulkannya doa kita...("Allohummaghfirli Waliwaalidayya War Hamhumaa Kama Robbayaanii Shaghiira).."amiin.

Sejak "make a wish" di tahun 2020 itulah, saya mulai mencari informasi kuliah-kuliah S3 ke sana-sini, mulai dari website, info-info beasiswa, tanya-tanya teman dosen yang sudah kuliah S3, dan dosen-dosen senior yang punya pengalaman di struktural. Dari pencarian info-info kuliah S3 itu, dengan mencoba-coba apply" ke hampir beberapa kampus di luar dan dalam negeri, ternyata ada 3 negara yang respon, yaitu India dengan program India P.hD Fellowship, Malaysia : program Malaysia Internasional Scholarship, dan Indonesia : rekomendasi pembimbing S3 Teknik Industri (karena untuk masuk S3 UI harus mengajukan dosen pembimbing dulu ya).

Petualang nya,
Mulailah hasil titik cerah pencarian kuliah S3 saya di bulan Februari 2020, pertama hasil yang keluar adalah beasiswa fellowship dari India, yaitu di Institut Technology Mumbai. Kemudian Malaysia keluar hasil yaitu di Universiti Utara Malaysia (UUM), Indonesia mulai mendaftar di SIMAK UI. Awalnya, Pilihan saya jatuh ke India, karena setelah browsing tentang IIT Mumbai, ternyata kampus tersebut merupakan universitas terkemuka di dunia. Namun, saya kembalikan lagi ke orang tua dan keluarga saya, apakah mereka setuju atau tidak klo' saya kuliah di India, tapi saya lihat raut wajah orangtua & istri saya sepertinya tidak ikhlas kalau pergi jauh-jauh, namun orangtua pasti dukung saja pilihan anak nya. Walaupun  hati saya ingin sekali melanjutkan studi ke India....

Tibalah awal bulan maret, mulai muncul informasi bahwa pandemi virus Covid-19 menyebar ke negara Asia lainnya, dimana negara India, Malaysia, dan Indonesia kena wabahnya, bahkan sampai ada aturan tidak boleh berpergian ke luar negeri, Bahkan kantor-kantor tutup, sehingga kesulitan untuk mengurus administrasi beasiswa India. Finally, due to the situation might get worsed.... Akhirnya saya merubah impian kuliah S3 saya, pilihan saya jatuh kuliah di tanah air sendiri, yaitu S3 UI, and next...because the pandemi.. saya  tanya ke panitia SIMAK nya dong, apakah ada penundaan jadwal tes, namun panitia menjawab tes SIMAK tetap sesuai jadwal yaitu 15 maret 2020. Mendengar itu, mulailah harapan saya sangat besar untuk masuk S3 di UI, padahal ujian tinggal seminggu lagi. Berawal saya tidak punya buku TPA dan TOEFL, akhirnya saya memutuskan membeli kedua buku tersebut melalui jasa online. Tiap hari saya pelajari kedua buku tersebut, udah seperti anak SMA yang mau ujian masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), belajar lagi tentang kemampuan verbal, kuantitatif, dan penalaran. 

Tes Ujian nya,
Eng ing Eng the Day is coming....,Hari ujian SIMAK UI pun datang, yaitu hari Minggu, tanggal 15 Maret 2020. Untuk pasca sarjana ujiannya ada dua yaitu : TPA (Tes Potensi Akademik) dan Bahasa Inggris. Perasaaan saya pas hari H itu sangat deg-degan, mana persiapannya cuman 1 minggu, Apalagi di kertas ujian dibilang H-1 lihat lokasi ujian dahulu, namun, saya lupa tidak datang, nekat saja pas hari H datang ke lokasi, tpi alhamdulillah tidak telat" (ini jangan ditiru ya, sebaiknya harus cek lokasi ujian pada H-1). Ujian pun dimulai jam 07.00 pagi di UI Depok, tes ujian nya yaitu :
07:00 - 07:30 WIB Pengisian Data Diri 
07:30 - 09:30 WIB Tes Potensi Akademik (TPA) 
09:30 - 10:15 WIB ( Istirahat ) 
10:15 - 10:30 WIB Pengisian Data Diri 
10:30 - 12:00 WIB Bahasa Inggris
Saran saya, sebelum ujian harus sarapan dulu dan bawa air minum, karena panitia tidak menyiapkan konsumsi saat ujian. Sebelum mulai ujian, karena pandemi Covid-19, kita dites suhu badan dahulu. Bagi yang suhu nya tinggi tidak boleh mengikuti ujian. Alhamdulillah, suhu saya dicek normal, dan boleh masuk ke ruang ujian. Ternyata setelah kita masuk ke ruangan ujian, hanya beberapa orang saja yang masuk, karena disetiap ruangan sudah tersedia nama dan nomor ujian kita sudah ada di bangku nya, jadi kita tinggal duduk sesuai nama dan nomor urut yang tertera. Walhasil makin bikin grogi..., Mana AC ruangan tersebut dingin banget, dan kita tidak boleh pakai jaket, jadi saran saya berpakaianlah yang sesuai dan agak tebal karena ruangan ujian nya dingin sekali, apalagi kita tidak boleh bolak-balik ke toilet. Mulailah, saya mengerjakan tes ujian nya, dimulai ujian TPA, instruksi nilai ujian  TPA ternyata memakai sistem minus, yaitu klo benar +4, salah -1. Instruksi nya pun ada jam-jam pengerjaannya setiap topik ujian, jadi klo waktunya habis, kita tidak boleh kembali ke soal yang topik sebelumnya. Setelah saya liat soal nya,,, Waaadaaawwww..., ini soal susah' banget euy, sempet berfikir "ini yang buat soal bisa gak ya ngerjain soal nya sendiri,,;p. Tapi berbekal semangat make a wish "tahun 2020, saya berusaha untuk mengerjakannya semampu saya, dan harus hati-hati, karena ini soal ada sistem minus, kalau jawab asal bisa-bisa malah banyak minus'nya. Karena saya orangnya lebih senang kuantitatif, dan beberapa pelajaran saya sifatnya kuantitatif, jadi saya banyak mengerjakan di soal kuantitatif nya. Untuk soal cerita, saya baca yang saya suka saja, karena itu menghabiskan waktu.. Saran saya, kita harus tau kemampuan kita dalam mengerjakan  TPA topik yang mana, sehingga pas soal tpoik yang kita sukai tersebut kita dapat mengerjakan dengan maksimal. Selanjutnya, break 30 menit, ini waktu manfaatkan untuk relax, sambi mencoba ulang-ulang soal bahasa inggris yang ringan-ringan saja. Bel berbunyi dan mulai untuk ujian Bahasa Inggris. Nah, di ujian Bahasa Inggris ini ternyata tidak ada sistem minus nya, jadi ada kesempatan untuk jawab semua soal walaupun waktu sudah mau habis. Mulailah saya mengerjakan soal bahasa inggris, dan.....ini same likely tes TOEFL, IELTS, jadi kalo kita sering ikut tes TOEFL, IELTS, ini sama bentuk soalnya. Saran saya klo belum pernah ikut tes TOEFL, IELTS, jangan coba tes UI dulu, karena ini benar-benar dikejar waktu pengerjaannya, klo' belum terbiasa pasti akan kesulitan, apalagi klo mencari grammar error, itu butuh pengalaman, sejago-jago' nya ngomong inggrisnya, tapi klo gak tau grammar, sya yakin tidak akan bisa mengerjakan soal tes Bahasa Inggris UI. Namun tetap saja, karena dikejar waktu, ada beberapa soal yang belum sempat saya jawab, dan akhirnya, jurus tembak-menembak pun keluar, tapi jangan terlalu banyak nembak ya, karena belum tentu tau soal yang ditembak itu benar atau tidak. Anyway, mission is accomplished.

Tes ujian SIMAK UI selesai, kita harus menunggu 1 bulan untuk melihat hasil tes nya, yaitu 15 April 2020. Namun untuk pasca sarjana S3 Teknik Industri UI ini, ada tes wawancara sebelum pengumuman final. Nunggu menunggu pun terjadi, perasaan masih deg-degan saja, ditambah dengan aktifitas WFH (Work from home) karena pandemi Covid-19. Actually..,, seminggu setelah ujian tes SIMAK, saya dipanggil untuk masuk tahap wawancara, nah, karena situasi Covid, jadi ujian wawancara nya dilakukan secara online. Mulailah jantung tu berdetaknya cepat sekali, karena ujian wawancara nya online dan waktunya 30 menit, juga terdiri dari banyak peserta dan bergiliran. Mulailah waktu saya wawancara, dimana ada 3 penguji, yaitu ketua jurusan, sekretaris jurusan, dan calon pembimbing. Ternyata,,,wawancara nya lebih ke bahasa inggris guys"....,mulailah ditanya-tanya menggunakan bahasa inggris, dan menjawab dengan bahasa inggris. Setelah ujian wawancara selesai, kita diminta tunggu hasilnya sampai pengumuman hasil SIMAK UI di 15 april 2020.

Pengumuman nya,
Finally.., tibalah pengumuman SIMAK UI, yaitu tanggal 15 April 2020, namun pas buka Web SIMAK pengumuman dimulai jam 13.00 WIB (bikin tambah nervous guys.....😀). Teng....., masuk jam 13.00, disitu saya gak berani buka akun SIMAK UI saya. Saya minta bantu ke istri saya untuk buka akun SIMAK saya, dan melihat hasil tes nya. Mulailah,, istri saya membuka akun saya dan melihat hasil nya. Dan,,,,,,,,  istri saya bilang dan bertanya klo gak lulus, bagaimana perasaannya, saya bilang ya itu mungkin yang terbaik, sudah berusaha.....Kemudian istri saya logout akun SIMAK saya, meminta saya yang buka akun sendiri, saya gak mau, untuk apa berlama-lama di kegagalan, tapi istri saya memaksa saya untuk buka sendiri. Karena sudah berdebat-debat, akhirnya, saya beranikan diri saya untuk buka akun dan melihat hasil nya sendiri. Dan hasil nya.........., 


"Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia

Anda resmi menjadi mahasiswa Universitas Indonesia setelah melakukan pendaftaran ulang dan memenuhi persyaratan pendaftaran ulang yang diminta di bawah.
ternyata saya di prank' istri saya guyz",, ugh,, rasanya asem' bnget...,,tpi karena istri, walaupun asem tetap manis,, ;)hhe

berikut video detik-detik, buka pengumuman hasil seleksi SIMAK UI               
please like & subscribe ya guys..
https://youtu.be/Wu6Zd3d5A8k
Kesimpulan & Saran nya,
Masih lanjut ni...,Melihat hasil lulus SIMAK UI saya langsung sujud syukur, dan memeluk istri dan anak saya, dan saya pun menghubungi orang tua saya, untuk memberikan kabar baik ini. Alhamdulillah, Wasykurillah, bini'matillah, Alloh SWT meridhoi jalan saya untuk melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi, semoga juga diridhoi perjalanan kuliahnya. amiin. Inti nya sebelum melakukan sesuatu harus diskusikan dengan keluarga, untuk mendapatkan ridho dari orang-orang yang tersayang kita. Klo menurut saya ridho keluarga tercinta itu 70% sisa nya adalah usaha. Sekarang deh, tinggal saya melaksanakan nazar-nazar saya. 
Terimakasih bagi yang sudah mau membaca tulisan saya,  sukses dan semoga berhasil bagi yang mau ikut ujian SIMAK UI selanjutnya.. 😊

 Pengumuman hasil seleksi..💓


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment